13 November 2008

Uni Mien dalam Kenanganku

Nama Uni Mien, Ir Rosminiar Roestam, alumni aspuri dari Jurusan Sipil 69, sering terdengar dari kakak2 senior pada waktu di ap. Setelah kita punya mailling group, nama beliau mulai terdengar kembali karena kadang beliau menulis email2 singkat untuk menyapa beberapa teman. Di awal, saya sering tertukar dan membayangkan Ni Nen yg juga SI69 yg sempat kukenal di AP.

Wajah Uni pertama kali saya liat melalui foto-foto reuni wako yg dikirim rostina. Reuni 2 november 08 di kak idayanti adalah pertemuan perdanaku dg Ni Mien. Selama perjumpaan itu, perilaku ni mien yg sebenarnya sederhana menarik perhatianku. Saya melihat dan merasakan bagaimana tulusnya rasa kasih sayang Ni Mien kepada sahabatnya. Bagaimana Ni Mien menatap sayang Kak Reny dan Ni Nen, bagaimana Ni Mien seringkali berada di sisi kak uras yang sedang berduka, seolah memastikan bahwa dia akan selalu siap untuk sahabatnya. Aku sedikit terpana karena perilakunya persis seperti beberapa tulisan singkatnya di mailgroup. Terus terang, sempat terbersit rasa iri pada kak reny, ni nen dan kak uras saat itu. Namun irihati itu menguap saat diakhir perjumpaan, saat pamitan, uni mien memelukku dan mengucapkan terimakasihnya yg tulus padaku disertai belaian tangannya yg lembut pada lenganku. "wah, aku kebagian', batinku. Mungkin saya tak sendiri siang itu, Lestari, usai reuni sempat menulis di smsnya, "..Uni Mien yang semangat hadir.." Kak Nana yg tak bisa hadir di reuni dan sempat terkena sms curhatku menulis sms sederhana "dia memang sangat baik hati" Siang itu, Uni juga sempat menyanyikan lagu minang yang membuatku menoleh ke arah piano karena cengkok minangnya yg kuat. Semua hal itu terbayang dimataku saat menyusun laporan pandangan mata, mencrop foto, dll. Saya sedang berfikir untuk mengganti foto jarangnya Uni Mien dengan foto di reuni, karena tampilan Uni yg berubah. Itu yang membuatku cukup panik saat menerima telepon kak asih yg mengabarkan musibah yg menimpa uni mien kemudian progres yang disampaikan kak idayanti dan yus. Akhirnya, berita wafatnya kubaca dari sms kak reny. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun....Allah Maha Besar... Pertemuan perdana itu ternyata pertemuan terakhir...Selamat jalan Uni Mien.... kami akan selalu mengenangmu... semoga Allah memudahkan jalan Ni Mien..















1 comment:

Unknown said...

Jun
Kenangan kak Mien ternyata begitu dalam masuk diingatan kita. Kak Mien yang saya kenal sejak menjadi penghuni gelap, capeng , senior, begitu perhatian dan keibuan sekali. Setelah hampir 20 th tdk berkabar, muncul di millist, kak Mien langsung menyapa dan mengingat begitu jelas julukan saya Rafika Duren kt senior2 di AR dulu, kalau Rafika Duri kebagusan katanya. Itulah yg mendorong saya datang di Resto Wako, ingin bertemu kak Mien, yg ternyata menjadi pertemuan terakhir. Sekalilagi mari kita doakan. mdh2an diterima iman islamnya, diterima amal ibadahnya, dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafannya, diampuni dosa2nya, dilapangkan dan diterangi kuburnya
amien