20 April 2009

Reuni Ciwidey 19 April 2009


Kebingungan mencontreng Pemilu membawa hikmah, Reuni Aspuri dan Rumah E ITB di Ciwidey 19 April 2009. Di facebook Bang Ucok bilang,"kalau sudah menentukan pilihan, boleh memandang anggrek sambil minum juice strawberry di Ciwidey". Ajakan "aku contreng Ciwidey" bersambut. Urusan tanggal agak alot, rumah E ingin 18 April, padahal beberapa Aspuri harus duduk manis di sabuga: wisuda ananda tercinta. Setelah pasti 19 April, serangan SMS menggantikan serangan fajar, tercatat 47 nama mencontreng Ciwidey, walau beberapa ternyata berhalangan. UAN, sakit, anak, dan tugas, mendominasi alasan.


Jam 8 pagi dari rumah, mampir ke Griya Pasteur jemput Mbak Tuty dan Lilik Chusnul. Tak henti berceloteh sepanjang jalan dan sampai di Regar Orchids km5 no 730 kp Cilastari jam 930. Rombongan Mbak Iis dan Kun sudah di sana, dan tentu saja Kak Anita dan Bang Ucok yg tuan rumah. Sidak sampai ke lantai teratas sambil tak henti memasukkan jeli strawberry kak nita kemulut, yummy, baru menuju ke tempat pertemuan di tengah rumah anggrek dan langsung sidak lagi. Satu anggrek yang bertampang capung lengkap dg mata dan hidung, sudah kunominasikan sebagai doorprize. Sayangnya yg punya tak berkenan. Tentu saja! Anggrek langka! Namanya juga usaha..

Teman-teman mulai datang. Senangnya kak Nana, salah satu fotografer andalanku, muncul, bersama Eva, putrinya fotografer lebih unggul. terus muncul juga andalan lainnya, Mbak Ani dan Pak Eko. Alhamdulillah aku tak perlu praktek kursus singkatku semalam. Diakhir kutahu, banyak fotografer di aspuri, termasuk Lilik dan Lestari yg fotonya dipejeng di tulisan ini.

Aku sedikit ngomel senang ke Mbak Ani K dan juga mbak Ani B yg tidak mendaftar. "Dipaksa Bang Ucok" aku keduanya. Asik melihat yg datang dari ketinggian tempat acara dipusatkan. Kalau yg datang Aspuri, yg perempuan melangkah duluan dg pede. Sebaliknya, kalau yg datang alumni E, yg laki melangkah di depan dg celingukan. Tapi senang bareng rumah E, saya dan Dina bisa reunian dg Hilwati, istri mas Pras. Kalau ada Yanti, reuni T7-77 lengkap. Suguhan mulai muncul, yg pertama adalah pisang goreng dan kue2 potluck serta juice strawberry. Pisang goreng gak pernah bersisa lama di meja, juga juicenya.

Para capeng 80an memilih datang agak siang. Terpaksa kuberbagi tugas dg Dina untuk kencleng, karena sempat kami berdua jadi 'capeng'. Dina bebas tugas capeng setelah Pudji datang, dan Pudji terbebas setelah Budi dan Erny datang. Lestari capeng termuda datang cukup telat, sementara Titik, capeng yg baru gabung, sampai setelah bertelepon ria tanya alamat.

Setelah agak lengkap, kuminta Bang Ucok membuka acara, tapi si abang ngeles terus. Belakangan kusadar ternyata si abang harap cemas menunggu sang nyonya kak anita yang belum selesai memasak. Dari absensi daftar hadir, tercatat yg datang 39 orang dari angkatan 50 sampai 86: kak anita/ta68, kak wati/fa73, kak el/ki68, kak asih/fa72, kun/ti76, mbak tuty/ar74, dina/tk77, ismi/ta78, lilik cc/fa76, budi/fi81, kak enchi/tp69, pudji/ma79, mbak wud/ma55, kak yuyun/tk71, erny/fa81, emma/tk79, mbak lilik/fa61, mbak wiwik/fi61, mbak titik/fa59, kak ros/bi61, mbak oes/fa50, kak nana/tp68, mbak tineke/fa53, mbak ninies/to65, kak roma/tp74, mbak titing/si75, lestari/gm86, mbak dien/tp74, mbak tini/pl72, kak nastri/tp75, titik/pl83, mbak ani barti/bi72, mbak ilse/el56, jun/ti77, mbak iis/ar75, mbak ani kus/fa74, koo/bi79, kak ken/pl75, nilam/fa81.

Paling tua, mbak oes, paling muda lestari, paling jauh kak nastri/aci (aceh), paling bahagia kak nastri dan kak ken yg sabtu ikut wisuda di sabuga dan datang bersama keluarga. Surprise liat orang jauh, bang ucok udah mau membopong kak aci yg emang imut itu, sampai, "Bang, ada anakku lho.." ujar kak aci, disambut ketawa semua yg hadir. Kak Ken sebagaimana biasa, spesialis telat, tapi yg lebih telat lagi yang baru melahirkan anak ketujuh, nilam sekeluarga. Sebagian malah udah pulang. Gakpapa pokoknya ngumpul dan aku kebagian anak ketujuhnya. Terimakasih ya..

Rentang angkatan yang mencapai 36 tahun ternyata bukan penghalang, malah berbagi cerita antar masa membuat reuni makin asik. Para angkatan 50an sama antusiasnya dengan angkat 60an, 70an, dan 80an. Kadang ditambah dg celoteh dg teman2 rumah E. Sebagaimana biasa: Aspuri rules! kita menang banyak dan menang kicauan, dan kali ini juga menang kencleng! Ceritanya, setelah kencleng aspuri terkumpul, para capeng ragu minta kencleng rumah E. Dankapok turun tangan, mendatangi kumpulan rumah E dg tas kencleng. Mbak iis ngomporin,"aspuri minimum 25rb, rumah e 100rb". Breaking news,"kencleng untuk dana konsumsi, kalau sisa masuk kas aspuri" Kontan bang ucok ngakak,"katanya gak mau ngurus rumah E, tapi kenclengnya mau". well, anjing menggonggong kafilah berlalu dan salahnya mereka tidak inisiatif buka kencleng
Akhirnya makanan mulai mengalir. Yg muda duduk di tikar, yg lebih senior di kursi. Eh capeng lestari tetap dikursi, "lagi ngobrol dan menemani mbak Wud" alasannya merespon plototanku. Dasar si bontot! Bang ucok dan kak anita membuka acara dan dilanjutkan dg wakil aspuri. Aku terpaksa berdiri. Lagi berusaha serius, Bang Ucok menyela dg membawa alumni rumah E yg ternyata dosenku, Prof DrAgus Salim (prof?) Sapa sangka pak agus salim berani tampil 'beda' dg celana sedengkul dan bretel?? Walah.. Kena Deh.. Sambil nunggu makanan kumpul, acara ditambah dg melonco yg ultah april: mbak wiwik, pudji, koo, mas pras dan uda asril. Plototanku menggerakkan capeng bungsu untuk membantu, apalagi mas agus dg gigih bahu membahu dg mbak iis mondar mandir membawa piring2 lauk. Tapi ternyata masnya lestari lebih gesit mundar-mandir, maklum kalau si doinya tak ingin ketinggalan cerita dan jepretan. Salut dan terimakasih pada dua mas teladan itu

Acara 'resmi' diakhiri doa. Terus... Serbu!!! ke meja makan yg penuh dg aneka makanan. hm hm ikan goreng dan karedoknya luar biasa. Setelah makan, kak nana pamit pulang ada acara di jakarta. Setengah memaksa daku ngajak foto bersama dulu. Sayangnya sebagian sudah pergi ke musholla dan sebagian lain udah berkeliaran dikebun bang ucok yg sehektaran. Mohon maaf kalau sesi foto bersama tidak selengkap dan seteratur waktu HBH. Sebagian senior juga pamit pulang setelah sholat.

Yg tersisa kemudian diajak melihat koleksi anggrek indukan. Wow.. luar biasa keragaman koleksi bang ucok. Banyak sekali anggrek langka asli Indonesia, semua indah, dan .. semua tidak dijual. Bang ucok menjelaskan bagaimana mengawinkan anggrek dan bagaimana anggrek hamil. Kalo tidak nyerempet-nyerempet bukan bang ucok namanya. Tapi kita jadi dapat ilmu juga. Aku lari ke tempat pertemuan yg sudah kosong mengambil kameraku. Tidak kuat untuk tidak mengabadikan keindahan CiptaanNya yg ada di negeri kita. Rasanya tak kan pernah puas berada di sana. Waktu cepat sekali berlalu.

Setelah menyelesaikan administrasi dana dg kak anita (hore... kencleng sisa 800ribuan, terimakasih semua), kudapati para angkatan tujuh tua ngerumpi di kamar kak nita sambil makan kacang rebus. Duh, suasananya terasa sangat AP, rugi kalau gak gabung. Sampai akhirnya mbak tuty dan lilik terpaksa menjemputku. Tapi... eh aku keluar, mereka masuk. Setelah puas memilih-milih aku kusisihkan 3 anggrek sebagai oleh buat pecinta anggrek di rumah plus surprise dari bang ucok. Sebelumnya aku sudah menyisakan 3 kotak jelly strawberry untuk di bawa pulang.
Waktu berpisah pun tiba. Pamit pada empunya rumah disertai ucapan terima kasih tak terhingga. Pamit juga pada mbak dan adik yg masih betah bercengkrama. Seikat kacang buluh yg sengaja dipanen untuk oleh2 kuraih dan kubawa pulang. Terimakasih semua telah membuat hari minggu tanggal 19 April menjadi kenangan manis yg sulit dilupakan. Semoga lain waktu kita bisa jumpa lagi dan lagi dan lebih banyak lagi. Mohon maaf bila ada kata dan laku yg salah dan kurang berkenan.










































No comments: